Sinopsis Film Eclipse
Novel seri "The Twilight" karya
penulis Stephenie Meyer telah menimbulkan sensasi baru dalam penerbitan
dan melahirkan waralaba film Hollywood. Premier "The Twilight Saga: Eclipse" pada Rabu (30/6) dibintangi Kristen Stewart, Robert Pattinson, dan Taylor Lautner, kemungkinan akan menjadi salah satu blockbuster terbesar 2010.
Mengikuti kesuksesan dua film sebelumnya, 'The Twilight Saga: Eclipse'
kembali membuat rekor untuk pemutaran jam penayangan tengah malam. Film
ketiga saga tersebut mengeruk pendapatan lebih dari AS$30 juta dari
pemutaran Rabu malam (30/6).
Hal tersebut diungkapkan distributor
Summit Entertainment seperti dikutip Associated Press. Rekor baru ini
melampaui rekor midnight sebelumnya, yang diperoleh film pendahulu 'The
Twilight Saga: New Moon', dengan pendapatan AS$26,3 juta.
Summit
masih menghitung angka-angka tersebut dan belum akan mencapai angka
keseluruhan penjualan tiket dalam semalam sampai Kamis (1/7). Tapi,
Summit melaporkan angka yang didapatkan akan lebih tinggi dari AS$30
juta.
Film sebelumnya, 'New Moon', juga memegang rekor dengan
pendapatan AS$72.7 juta dalam pemutaran hari pertama. Rekor midnight
yang diperoleh 'Eclipse' bahkan lebih mengagumkan, karena film ini
diputar pertama kali di bioskop pada pertengahan minggu. Sedangkan 'New
Moon' mulai diputar pada Jumat, yang merupakan tipikal hari-hari ramai
pengunjung bioskop.
Film ketiga 'Eclipse' melanjutkan kisah
tentang gadis remaja Bella Swan (Kristen Stewart), dan cinta segitiganya
dengan vampir Edward Cullen (Robert Pattinson) dan werewolf Jacob Black
(Taylor Lautner).
Kisah cinta segitiga antaraketiga pelakon
protagonisnya itulah yang diaduk-aduk sedemikian rupa di versi ketiganya
ini. Sebagaimana diumumkan pihak rumah produksinya, pengambilan awal
adegan Eclipse dimulai sejak 17 Agustus 2009 lalu di Vancouver Film
Studios, dan rampung pada akhir Oktober pada tahun yang sama. Sedangkan
proses pasca produksinya dilanjutkan beberapa bulan kemudian.
Plot
versi layar lebarnya, masih bersetia dengan tulang cerita pokok versi
novelnya. Yaitu berkisah tentang sejumlah peristiwa pembunuhan misterius
di Seattle, oleh sejumlah kelompok vampire karena ingin membalas dendam
atas kematian salah satu anggota kelompoknya. Di tengah peristiwa
kematian misterius yang berkepanjangan, dan mencekam itulah, Bella
terjepit di situasi yang tidak menguntungkan itu.
Karena pada
saat bersamaan, Edward, kekasih yang vampire tapi berbudi, karena emoh
mengkonsumsi darah manusia kecuali hewan, harus berhadapan dengan Jacob,
manusia warewolf. Jacob adalah teman sekaligus penggoda hati Bella.
Yang dalam versi ketiganya ini, menjadi antitesis atas makhluk vampire.
Di tengah keputusan yang serba sulit, antara memilih kekasih hati atau
kawan baik terpilih, Bella hanya mempunyai satu kesempatan;
menyelamatkan cintanya, atau mati!. Nah, kisah kebimbangan gadis ayu
diantara dua perjaka muda nan tampan, namun saling berdiri berhadapan
diantaranya itulah, yang dijual dalam The Twilight Saga: Eclipse dengan
penuh kekerasan, sekaligus romantis.
Cinta segitiga antara
Bella-Edward-Jacob menemukan momen-momen krusialnya. Hampir sepanjang
film isinya adalah dialog antara Bella dan Edward, Bella dan Jacob, atau
pun Edward dan Jacob, dan tidak terhindarkan ketiganya terlibat dalam
satu ketegangan. Ketika Bella sedang bersama Edward, mereka
membicarakan Jacob. Ketika Bella sedang bersama Jacob, mereka
membicarakan Edward.
Edward tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Bella
ketika sedang bersama Jacob karena baginya si manusia serigala itu
bukanlah “makluk” yang stabil secara emosional. Sebaliknya, Jacob juga
selalu khawatir kalau-kalau Edward sang drakula tiba-tiba mengubah
Bella menjadi vampir pula. Dalam berbagai kesempatan berdua, Jacob
terus saja mem-”flirting” Bella agar memilih dirinya ketimbang Edward.
Jacob meyakinkan bahwa dirinya lebih baik ketimbang Edward. Tapi,
dari film sebelumnya, kita sudah tahu, Bella telah menentukan
pilihannya pada Edward. Film ketiga ini dibuka dengan dialog Edward dan
Bella di tengah padang yang sejauh mata memandang dipenuhi bunga-bunga
warna ungu. Mereka membicarakan berbagai kemungkinan untuk bersama.
“Pernikahan hanyalah selembar kertas,” kata Bella. “Di tempatku, itu
hanya kalimat lain dari aku cinta padamu,” sahut Edward.
Dengan
pembukaan seromantis itu, abege mana yang tidak jejeritan di tempat
duduknya. Tapi, tunggu sampai Jacob muncul bertelanjang dada, selalu
telanjang dada dan membuat cewek-cewek histeris. Di tengah perserteruan
antara Edward dan Jacob, konflik dimunculkan dari kelanjutan
konflik-konflik yang telah dibangun di dua film sebelumnya. Vampir
Victroria bangkit menyusun kekuatan, menciptakan vampir-vampir baru
untuk membunuh Bella.
Victoria dendam kepada Edward yang telah
membunuh kekasihnya, James. Terancamnya keselamatan Bella membuat
Edward dan Jacob bersatu. Semua demi Bella. Tapi persaingan
memperebutkan cinta tidak bisa diredam begitu saja. Di sela persiapan
mengantisipasi serangan pasukan Victoria, debat-debat dan pertengkaran
memperebutkan Bella terus berlanjut. Apakah tadi saya sudah bilang bahwa
nyaris sepanjang film ini isinya hanyalah dua cowok memperebutkan satu
cewek? “Eclipse” digarap oleh sutradara baru yang berbeda dari dua
film pendahulunya, yakni David Slave (“30 Days of Night”) yang mencoba
intens menggali drama percintaan segitiga antara Bella-Edward-Jacob,
dengan hanya satu adegan pertempuran yang cukup membuat kita menahan
nafas. Tapi, ya, hanya satu dan itu pun sebentar, dan kita harus
menunggunya sampai bagian nyaris akhir.
by: amriawan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar